Minggu, 13 Maret 2011

The Judgement of Paris (The Beginning of Trojan War)

Setiap bangsa mempunyai cerita dewa-dewinya sendiri. Bangsa Yunani Kuno juga seperti itu. menurut mereka, dewa itu tidak hanya satu, melainkan banyak dan dipimpin oleh Zeus. Lalu walau pun mereka punya kekuatan seperti manusia dalam banyak hal, tingkah laku dewa-dewi ini tidak jauh seperti manusia. Mereka juga punya kebiasaan buruk seperti berbohong, egois, dan masih banyak hal lagi lainnya. Jadi dewa-dewi Yunani ini tidak sempurna.
Bagaimana dengan kehidupan sehari-harinya? Dalam hal ini mereka juga tidak berbeda dengan manusia kebanyakan. Dewa-dewi tinggal di Gunung Olympus, sebuah gunung di Yunani. Setiap harinya kalau mereka sedang tidak sibuk mengatur alam semesta, mereka berkumpul untuk berpesta dan bersenang-senang. Yah, seperti hari ini. Tapi tidak seorang pun tahu kalau pesta hari ini akan mengakibatkan peperangan besar dan panjang di dunia manusia.
Pesta hari ini sebenarnya sama saja dengan pesta-pesta sebelumnya. Makan, minum, dan bergembira. Tapi ada satu perbedaan yang jelas. Eris sang dewi pertengkaran tidak hadir di pesta itu. Dia sengaja tidak diberitahu kalau hari ini akan ada pesta di Olympus karena dimana pun ia muncul, Eris selalu saja mengundang pertengkaran. Akan tetapi Eris tahu kalau dirinya tidak diundang ke pesta kali ini. Ia pun merasa terhina, "Huh! seenaknya mereka menghinaku! Akan kukacaukan pesta mereka biar mereka tahu rasa!"
Maka Eris pergi ke pesta para dewa. Tamu-tamu yang hadir kaget melihat kemunculan Eris yang tidak diundang itu. Tanpa mempedulikan reaksi mereka, Eris melemparkan sebuah apel emas ke tengah-tengah tamu yang hadir. "Apel ini kupersembahkan pada kalian, dewa-dewi sombong yang tidak mengundangku!" serunya. Apel itu pun mendarat di antara mereka. Ada sebuah kalimat yang terukir di apel itu, "Untuk yang tercantik."
Semua tamu memperhatikan apel emas itu, tapi ada tiga dewi yang benar-benar tertarik dengan ukiran di apel itu. Hera, permaisuri Zeus, berpikir, "Akulah ratu para dewa di Olympus. Pasti aku juga yang tercantik! Jadi apel ini sudah pasti untukku!" Tapi Athena sang dewi pengetahuan juga berpikir demikian. Celakanya, Aphrodite ikut nimbrung dan mengklaim kalau apel emas itu diperuntukkan untuknya. Maka tiga dewi ini berebut apel emas.
"Untukku!"
"Tidak! Untukku!"
"Enak saja! Untukku! Aku yang tercantik!"
Zeus muak melihat ketiga dewi ini ribut tentang siapa yang tercantik di antara mereka. Padahal tiga-tiganya jauh lebih cantik dari kebanyakan manusia, bahkan dari antara para dewi. "Cukup!" seru Zeus. "Kalau kalian terus-terusan meributkan siapa yang tercantik, tidak akan ada habisnya! Turun ke bumi dan cari seseorang yang bisa memutuskannya untuk kalian!" Takut menghadapi kemarahan Zeus, tiga dewi ini memutuskan untuk melakukan titah sang raja dewa. Mereka setuju untuk mengangkat Paris, seorang gembala di dataran tinggi Ida, untuk memutuskan siapa di antara mereka yang paling cantik. Hera, Athena, dan Aphrodite pun segera bergegas menuju rumah Paris. Paris yang tiba-tiba disatroni tiga dewi sekaligus ketakutan. Lebih takut lagi saat ia disuruh memutuskan siapa yang tercantik. Takut bercampur bingung, karena ketiganya lebih cantik dari semua wanita yang pernah Paris liat.
Melihat Paris sulit memutuskan, Hera mendekati Paris dan berkata, "Paris, aku adalah ratu para dewi. Hanya Zeus yang bisa mengalahkan aku di Olympus. Kalau kau memilihku, akan kubuat engkau berkuasa di bumi, seperti aku berkuasa di Olympus!"
Athena tidak mau kalah. Melihat Hera yang menyogok Paris, ia juga menawarkan sesuatu sebagai imbalan kalau Paris memilihnya. "Kalau kau memilihku, aku kan memberikan pengetahuan dan kebijakan melebihi yang dimiliki oleh setiap manusia di bumi. Aku juga akan memberikan kemenangan di setiap perang yang kau hadapi. Dengan itu engkau dapat berkuasa di bumi!" Paris pun tergiur dengan tawaran Athena ini.
Aphrodite menawarkan sesuatu yng lain. Ia mendekati Paris sambil tersenyum. Paris terkesima. Ini adalah senyum wanita terindah yang pernah diliatnya! Aphrodite kegirangan, siasatnya berhasil! Ia membuka mulutnya dan mengeluarkan suaranya yang indah, "Paris, jika kau memilihku, aku akan memberikan cinta dari wanita tercantik di bumi. Ia secantik aku." Paris langsung memilih Aphrodite.
Hera dan Athena marah karena Paris tidak memilih mereka. Mereka bersumpah untuk membuat hidup Paris berantakan di kemudian hari. Setelah berkata demikian, kedua dewi itu segera beranjak, kembali ke Olympus. Aphrodite berpesan pada Paris agar menunggu waktunya untuk dipertemukan dengan Helen dan setelah itu ia pun kembali ke Olympus menyusul Hera dan Athena.